Rabu, 20 Agustus 2014

Bab I Skripsi pendidikan biologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu berubah lantaran mengikuti perkembangan zaman, teknologi dan budaya masyarakat. Pendidikan dari masa ke masa mengalami kemajuan yang sangat pesat, demikian juga piranti pendidikan yang canggih, oleh sebab itu perubahan yang terjadi di tengah masyarakat adalah diakibat oleh majunya dunia pendidikan, pendidikan tidak hanya merambah dunia nyata akan tetapi sudah merambah dunia maya, yang menurut pemikiran lama masih dalam bentuk khayalan dan angan-angan, sekarang sudah dalam bentuk kenyataan. Menurut Hasbullah (2006) secara sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Namun, pendidikan juga dapat diartikan sebagai usaha yang sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dimana tujuan pendidikan pada dasarnya adalah mengantar para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, intelektual, moral, maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu maupun makhluk sosial (Agustin : 2005). Pencapaian tujuan tersebut dapat diupayakan melalui proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media tertentu ke penerima pesan (Sadiman et al, 2006). Pada proses kegiatan belajar mengajar biasanya siswa selalu mendapat materi atau informasi-informasi yang disampaikan oleh guru. Kemampuan tiap siswa dalam menyimpan materi pelajaran yang diterima biasanya berbeda. Tidak semuanya cerdas menggunakan, memelihara dan mempertajam daya ingat, sehingga hasil belajar siswa juga beragam (Jihan, 2007: 1). Kemampuan berfikir dan bernalar tersebut erat kaitannya dengan kapasitas otak manusia dalam menyimpan informasi, serta mengelolanya dengan baik agar informasi tersebut dapat digunakan bila diperlukan (Ridwan, 2006: 25). Otak sangat berperan dalam segala macam aktifitas manusia, termasuk juga untuk proses kegiatan pembelajaran. Menurut Makmun (1998 : 117) melaporkan secara singkat beberapa hasil studi yang menunjukkan bahwa hal-hal yang bersifat hafalan (substansial-material) mudah dilupakan dibandingkan hasil proses mental (fungsional-struktur) yang lebih tinggi, atau hasil-hasil pengalaman praktek yang berarti (meaningful). Sedangkan hal-hal yang kurang berarti (nama-nama, fakta) atau less meaningful mudah dilupakan. Pelajaran yang menuntut siswa dapat menghafal kata atau istilah asing yang tidak sering digunakan pada kehidupan sehari-hari seperti yang terdapat pada materi biologi juga turut andil dalam lemahnya daya ingat siswa. Selain itu, banyaknya materi yang wajib dikuasai siswa tidak sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan dalam proses belajar mengajar, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi daya ingat siswa. Menurut Bernadib, terdapat banyak faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan keberhasilan suatu proses kegiatan belajar mengajar, antara lain adanya tujuan yang hendak dicapai, adanya subjek manusia (pendidik dan anak didik) yang melakukan pendidikan, yang hidup bersama dalam lingkungan hidup tertentu (milieu), dan yang menggunakan alat-alat tertentu untuk mencapai tujuan. Antara faktor yang satu dengan yang lainnya, tidak bisa dipisahkan, karena kesemuanya saling pengaruh mempengaruhi (Hasbullah, 2006: 10). Berdasarkan observasi, kondisi di sekolah MAN Rajagaluh terdapat beberapa fasilitas media pembelajaran seperti laptop, OHP dan infokus. Namun kesemuanya tersebut hanya sebagai pajangan, tidak digunakan secara maksimal. Hal ini disebabkan karena sedikitnya koleksi CD pembelajaran sehingga guru lebih menggunakan metode ceramah, sedangkan dalam proses belajar mengajar kehadiran media pembelajaran sebagai alat bantu dalam penyampaian materi tampaknya kurang begitu diperhatikan oleh guru. Guru-guru di MAN Rajagaluh khususnya guru mata pelajaran biologi masih menggunakan sistem teacher centered yang berupa ceramah dalam proses pembelajarannya, sehingga dalam hal ini guru yang lebih aktif daripada siswa. Selain itu, penggunaan LKS juga menjadi salah satu faktor kurang aktifnya siswa di kelas, karena guru lebih banyak memberikan tugas kepada siswa dibandingkan dengan menyuruh siswa untuk belajar lebih aktif di dalam kelas, sehingga dalam hal ini terkadang siswa kurang memahami dan memperhatikan mata pelajaran yang telah diberikan, hasilnya mereka mudah lupa terhadap materi yang diberikan. Jika menggunakan media pun guru hanya menggunakan media gambar untuk membantu proses pembelajaran dan itu pun tidak terlalu sering digunakan karena keterbatasan media gambar yang ada di sekolah. Pada setiap pembelajaran biologi terlebih mengenai sistem ekskresi manusia, guru masih mendominasi dan hanya menjelaskan tentang teori yang berkembang mengenai materi yang ada, kurang memanfaatkan sarana prasarana seperti laboratorium dan media yang dapat memotivasi siswa. Meskipun nilai yang diperoleh beberapa siswa memenuhi nilai KKM (7) tanpa mengulang. Namun tidak menunjukan siswa tersebut paham secara kognitif, afektif terlebih psikomotor. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu pemecahannya. Salah satu alternatif untuk meningkatkan daya ingat siswa adalah dengan media pengajaran yang interaktif agar pembelajaran lebih efektif dan efisien. Salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran tutorial. Namun, penggunaan fasilitas atau media tidak asal pilih dan pakai saja, melainkan harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi, dan karakteristik siswa. Tetapi, setidaknya sebagai guru biologi harus bisa memanfaatkan dan menggunakan fasilitas yang ada secara optimal dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan daya ingat siswa, karena dengan kehadiran media tutorial materi pelajaran biologi yang sifatnya abstrak biasa disajikan dalam bentuk konkrit. Sehingga siswa lebih mudah memahami dan menangkap pesan atau materi tersebut. Karena terkadang siswa merasa jenuh bila dihadapkan pada pelajaran yang kurang interaktif (monoton) atau tidak adanya inovasi yang baru diberikan oleh guru dari sisi penggunaan media jika hanya menggunakan media ceramah saja dalam penyampaian materi sistem ekskresi manusia. Untuk mengatasi kebiasaan guru yang mengajar dengan menggunakan media hanya ceramah dan untuk mengurangi komunikasi verbal guru. Peneliti mencoba untuk membuat sesuatu yang dapat membangkitkan minat dan semangat para peserta didik sehingga kemampuan merespon dan mengingat pelajaran akan meningkat. Media CD tutorial merupakan sebuah media pembelajaran yang edukatif, karena didalamnya berisi pembelajaran dengan tidak hanya menggunakan teks yang sudah menjadi hal umum, namun merupakan materi dari sebuah buku yang dikemas dengan baik, menarik, dan mampu mengajak interaksi dari peserta didik, serta berisi gambar, animasi menarik dan suara/ audio. Sebagai media pembelajaran, CD tutorial dapat membantu karena dengan menggunakan media ini maka penyampaian materi akan lebih menarik dan memudahkan siswa dalam menerima materi yang disampaikan guru, selain itu siswa dapat ikut berperan dalam penggunaan media CD tutorial ini, dengan mengembangkan keterampilan yang dimiliki siswa untuk memanfaatkan teknologi tersebut dalam pembelajarannya. bukan hanya materi yang didapat melainkan juga keterampilan siswa dapat berkembang. Dengan demikian penggunaan media CD tutorial dapat meningkatkan daya ingat (retensi) siswa. Seseorang akan lebih ingat, apabila melihat atau menyaksikan kejadian yang secara langsung, dimana pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman, karena melibatkan indera penglihatan dan pendengaran. Oleh karena itulah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana hasil perbandingan penerapan media CD tutorial dengan media gambar dalam meningkatkan daya ingat siswa pada konsep sistem ekskresi pada manusia di MAN Rajagaluh? B. Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Masalah yang diidentifikasi sebagai berikut : a. Dalam proses pembelajaran guru kurang berinovasi dalam menggunakan media pembelajaran, seperti laptop maupun infokus minim digunakan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. b. Dalam kegiatan pembelajaran masih menggunakan pendekatan Teacher Centered,guru paling mendominasi dalam kegiatan pembelajaran. c. Penggunaan LKS menjadi salah satu faktor kurang aktifnya siswa di dalam kelas, karena guru lebih banyak memberikan tugas kepada siswa dibandingkan dengan menyuruh siswa untuk belajar lebih aktif di dalam kelas. 2. Pembatasan Masalah Untuk mempermudah dalam penelitian, peneliti membatasi masalah sebagai berikut: a. Media yang digunakan adalah CD tutorial pada pokok bahasan sistem ekskresi pada manusia. CD tutorial ini menggunakan software adobe captivate 3. b. Daya ingat siswa yang diukur melalui tes tertulis pada interval waktu dua minggu setelah pembelajaran berlangsung. c. Pokok bahasan yang diteliti adalah pokok bahasan sistem ekskresi, sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam kurikulum berbasis kompetensi untuk SMA kelas XI. d. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI. IPA 1 dan 2 MAN Rajagaluh Kabupaten Majalengka. 3. Pertanyaan Penelitian a. Bagaimana langkah-langkah penerapan media CD tutorial dalam meningkatkan daya ingat siswa pada konsep sistem ekskresi manusia? b. Seberapa besar peningkatan daya ingat siswa yang menerapkan media CD tutorial dan yang menerapkan media gambar? c. Seberapa besar respon siswa setelah penerapan media CD tutorial pada konsep sistem ekskresi pada manusia? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui langkah-langkah penerapan media CD tutorial dalam meningkatkan daya ingat siswa pada konsep sistem ekskresi manusia. 2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan daya ingat siswa yang menerapkan media CD tutorial dan yang menerapkan media gambar. 3. Untuk mengetahui seberapa besar respon siswa setelah penerapan media CD tutorial pada konsep sistem ekskresi pada manusia. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru a. Sebagai strategi pembelajaran yang lebih inovatif dan bervariasi b. Membantu guru dalam memahami sebuah konsep dalam proses kegiatan belajar mengajar c. Meningkatkan kreativitas guru biologi dalam meningkatkan pembelajaran di kelas 2. Bagi Siswa a. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam menerima materi pelajaran, khususnya dalam materi system ekskresi b. Memudahkan siswa untuk memahami konsep yang disajikan oleh guru. 3. Bagi Peneliti Sebagai bekal/ acuan pengetahuan mengenai pendekatan proses kelompok dalam meningkatkan hasil belajar. E. Definisi Operasional 1. Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran 2. CD tutorial adalah media pembelajaran yang melalui sebuah film dan gambar animasi yang didalamnya merupakan materi dari sebuah buku yang dikemas dengan baik, menarik, dan mampu mengajak interaksi dari peserta didik. 3. Metode konvensional (ceramah) adalah penerapan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, dengan menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada siswa 4. Daya ingat adalah kumpulan elektrokimia rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan saraf yang sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. 5. Sistem ekskresi adalah proses pembebasan sisa-sisa metabolisme dari tubuh. F. Kerangka Berfikir Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. (Arsyad :2011). Untuk menciptakan suasana yang menumbuhkan gairah belajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa maka dibutuhkan pengorganisasian proses belajar yang baik. Sehingga terjadi interaksi antara guru dengan siswa supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu diperlukan pembelajaran yang tidak hanya memberikan ceramah dan latihan mengerjakan soal-soal dengan cepat tanpa memahami konsep secara mendalam. Salah satu alternatif yang tepat adalah dengan penggunaan media pembelajaran yang kreatif dan efektif. Dalam menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif sedikitnya ada lima jenis variable yang menentukan keberhasilan hasil belajar siswa, yaitu : 1). Melibatkan siswa secara aktif, 2). Menarik minat dan perhatian siswa, 3). Membangkitkan motivasi siswa, 4). Prinsip individualistis, dan 5). Peragaan dalam pengajaran (Usman, 2004: 21). Penggunaan media CD tutorial dalam pembelajaran ini diharapkan akan membantu siswa lebih cepat menyerap materi yang diajarkan. Hal tersebut karena dengan penggunaan media ini materi yang disajikan tidak hanya berupa teks, akan tetapi terdapat gambar, dan selain di visualisasikan media CD tutorial ini dapat di dengar oleh siswa sesuai dengan aslinya. Sehingga siswa akan mudah untuk direkam dalam memori. Pembelajaran yang berkesan akan mampu mempertahankan informasi yang didapat secara mendalam. Gambar 1. Bagan kerangka berfikir G. Hipotesis Ho : Tidak terdapat peningkatan daya ingat siswa melalui penerapan media CD tutorial pada konsep sistem ekskresi pada manusia. Ha : Terdapat peningkatan daya ingat siswa melalui penerapan media CD tutorial pada konsep sistem ekskresi pada manusia.